Bharada E Kesal karena Ada Keterangannya yang Disangkal oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Bharada E Kesal karena Ada Keterangannya yang Disangkal oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Bharada E Kesal karena Ada Keterangannya yang Disangkal oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi







Bharada E dan Irjen Ferdy Sambo saling tolak keterangan, jadi alasan diganti pemeran lain di salah satu adegan saat rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Di salah satu adegan rekonstruksi penembakan Brigadir J, Bharada E diganti dengan pemeran lain.

Hal ini ternyata karena Bharada E menolak keterangan Irjen Ferdy Sambo, begitupun sebaliknya.

Ada momen yang membuat Richard Eliezer alias Bharada E jengkel saat keterangannya 'dikeroyok' alias disangkal oleh para tersangka lain, termasuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Selain Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, dua tersangka pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat lainnya yang menyangkal adalah Brigadir Ricky Rizal dan asisten rumah tangga Kuwat Maruf.

Mereka secara bersama-sama menyangkal keterangan Bharada E saat pelaksanaan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, Selasa (30/8/2022), mengutip Kompas.com

Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Hasto Atmojo Suroyo mengungkapkan kejengkelan Bharada E terhadap empat saksi lain.

Kendati demikian, Hasto mengatakan kepada Bharada E, bahwa penyangkalan tersebut hal wajar dilakukan oleh tersangka.

Ia menjelaskan, Bharada E jengkel karena ada beberapa adegan yang disangkal tersangka lainnya saat rekonstruksi.

"Tetapi itu (penyangkalan) wajar saja, karena tersangka berhak untuk menyangkal. Itu dianggap seolah-olah dibikin," ujar Hasto seperti dikutip SURYA.co id dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (1/9/2022).

Seperti diketahui, Bharada E mendapatkan perlindungan dari LPSK karena statusnya menjadi justice collaborator dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Karena itu, Hasto pun menyarankan kepada Bharada E agar tetap konsisten memberi keterangan yang benar dan jujur.

Hasto mengungkapkan, saat ini kondisi psikologis Bharada E stabil.

Bharada E penembak nomor 1

Sementara itu, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang hadir di sidang komisi kode etik Polri (KKEP) terhadap Ferdy Sambo, Yusuf Warsyim memerintahkan agar rilis kematian Brigadir J kembali disampaikan ke publik.

Rilis ulang yang dimaksud adalah konferensi pers yang digelar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto pada Selasa (12/7/2022) lalu.

Diketahui, konferensi pers pertama dilakukan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri pada Senin (11/7/2022).

"Di dalam sidang komisi kode etik kemarin itu, FS memerintahkan untuk melakukan rilis kembali yang disampaikan oleh mantan Kapolres Jakarta Selatan," ujar Yusuf dalam siaran Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Yusuf menjelaskan, di dalam rilis tersebut, Sambo memerintahkan agar disampaikan bahwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E adalah penembak jitu.

Bahkan, Bharada E disebut menjadi pelatih di Korps Brigade Mobil (Brimob).

"Kan waktu itu ada rilis soal sebutan penembak nomor satu. Itu ada perintah dari FS," tuturnya.

Yusuf mengatakan, informasi-informasi yang disampaikan oleh Kombes Budhi saat itu dibuktikan ulang di sidang KKEP Ferdy Sambo.

Dalam sidang tersebut, kata Yusuf, banyak saksi yang menangis karena menyesal dan menyadari bahwa mereka masuk ke dalam skenario yang Sambo rancang.

Sementara, Ferdy Sambo sendiri tidak menangis di dalam sidang.

Bernard Hermanto Dalam reka adegan detik-detik pembunuhan Brigadir J, terlihat Ferdy Sambo turut menyaksikan Bharada E yang sedang memperagakan dan memberi keterangan kepada tim penyidik.

Sebelumnya, Kombes Budhi Herdi Susianto, yang kini sudah dicopot dari jabatannya, mengungkapkan Bharada E adalah penembak jitu. Hal tersebut Budhi sampaikan setelah memeriksa pimpinan Bharada E.

"Bharada E ini sebagai pelatih vertical rescue dan di resimen pelopornya dia sebagai tim penembak nomor satu atau kelas satu di resimen pelopor," kata Budhi, Selasa (12/7/2022).

Pasalnya, saat itu, disebutkan te
Advertisement